Loading...

Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Prodi Manajemen Dakwah Kunjungi Desa Adat Panglipuran

Diterbitkan pada
4 Mei 2024 23:06 WIB

Baca

Selasa, 30 April 2024 – Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Adat Panglipuran. Kegiatan ini dihadiri 77 mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah semester 6, 5 Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Sekretaris Jurusan Dakwah dan Komunikasi, serta narasumber dari Pengelola Desa Adat Panglipuran.

Acara ini berlangsung dari pukul 11.00 – 12.15 WITA yang diawali dengan pengantar maksud dan tujuan kegiatan KKL oleh Sekretaris Jurusan Dakwah dan Komunikasi yang menyampaikan maksud dari kunjungan ke Desa Adat Panglipuran. "Kami ingin belajar, bagaimana Desa Adat ini sampai diberi penghargaan Desa Terbersih, sehingga menjadi daya tarik wisatawan, tidak hanya dalam negeri, tapi juga manca negara," ucap Sekjur.

Kemudian acara selanjutnya penyampaian materi oleh I Nengah Sandi Artha Putra selaku Pengelola Desa Adat Panglipuran. Beliau menyampaikan mulai dari sejarah Desa Adat Panglipuran, konsep pengembangan Desa Adat Panglipuran, konsep penataan arsitektur bangunan, peran masyarakat dalam desa wisata tersebut, dan strategi survive di era banyaknya obyek wisata di wilayah Bali. "Desa Panglipuran, dibangun atas nilai-nilai kebudayaan luhur, seperti konsep Tri Mandala, yaitu lahan dibagi menjadi 3 zona. Zona pertama disebut Utama Mandala, yaitu tempat suci berisi pura sebagai tempat memuja para dewa. Kemudian ada zona kedua, yaitu Madya Mandala yang merupakan tempat tinggal manusia, dalam hal ini warga desa," jelasnya.

Materi yang beliau sampaikan sangat menarik dan sesuai dengan apa yang dipelajari oleh Mahasiswa Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Pariwisata Islam (MPI). Misalnya saja penerapan 4S, something to see, something to learn, something to buy, something to do. Perkembangan terkini, warga yang tinggal di desa ini telah mengimplementasikan empat unsur tersebut.

Kemudian dilanjut dengan sesi tanya jawab. Pada sesi tersebut Mahasiswa peminatan Manajemen Pariwisara Islam (MPI) mempunyai kesempatan bertanya untuk memperluas informasi, salah satunya mengenai bagaimana branding yang dilakukan oleh pengelola. Branding tidak dilakukan langsung oleh pengelola, melainkan wisatawan desa wisata tersebut yang melakukan branding dengan sebutan “Desa Terbersih di Dunia”. Sempat disampaikan oleh korprodi tentang bagaimana prinsip-prinsip dalam agama Hindu, memiliki keselarasan dengan ajaran Islam, dalam hal ini adalah bagaimana manusia harus melestarikan alam. "Prinsip luhur yang menjunjung tinggi harmonisasi manusia, lingkungan, dan Tuhan perlu kita implementasikan, Desa Panglipuran sudah menerapkan, saya kira seorang muslim bisa mengikutinya," ucap Fathurrohman Husen.

Kemudian Ibu Rini Wulandari, S.Par., M.Sc. menyampaikan poin-poin penting dalam sesi diskusi tersebut. Sesi terakhir adalah penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama.