Loading...

Wakili Yudisia, Kamila: Setiap Jerih Payah Akademik adalah Investasi Nilai Berharga!

Diterbitkan pada
15 Juli 2025 09:00 WIB

Baca

Surakarta, 15 Juli 2025. Pagi ini di Multazam Hotel, salah satu calon wisidawan terbaik prodi Manajemen Dakwah ditunjuk untuk memberi sambutan, mewakili para yudisia di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, berjumlah 187. Kamila Nur Aini, dengan NIM 211231005 mampu menyelesaikan studi 3 tahun 9 bulan dengan IPK Cumloude, yaitu 3,92. Hal ini juga yang menjadikannya dipilih untuk memberi sambutan. 

Kamila Nur Aini, yang akan menyandang gelar S.Sos pada wisuda universitas pada Kamis, 17 Juli 2025 menulis tugas akhir dengan judul Strategi Marketing Mix 7P dalam Meningkatkan Jumlah Jemaah Haji Khusus di PT Amanu Surakarta. Termasuk mahasiswa yang aktif menulis, Kamila pernah menulis artikel dengan judul Urgensi Psychological Well-being pada Jemaah Haji Lansia di https://kumparan.com/kamila-nuraa01/20RyU6U6aB6?shareID=rrXCztIaBzdm&utm_source=App&utm_medium=copy-to-clipboard


Selengkapnya, sambutan Kamila dalam acara Yudisium Akbar Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta sebagai berikut.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang kami hormati:
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta,
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah beserta Para Wakil Dekan.
Ketua dan Sekretaris Jurusan, Koordinator Program Studi, 
Kepala Bagian dan Subbagian di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Bapak/Ibu Dosen yang kami muliakan
Orang tua dan wali mahasiswa,
Rekan-rekan Yudisia calon wisudawan,
Tamu undangan, serta seluruh hadirin yang berbahagia.

Perkenankanlah, Saya Kamila Nur Aini  dari Prodi Manajemen Dakwah 

Mewakili teman-teman Yudisia Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Angkatan ke-59 Tahun 2025, menyampaikan sepatah dua patah kata sebagai ungkapan kesan dan harapan atas perjalanan akademik yang telah kami tempuh.
Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt., Sang Pemilik segala hikmah dan kasih sayang. Atas limpahan rahmat dan taufik-Nya, kami dapat melangkah sejauh ini—melewati ujian, menggapai harapan, dan tiba di hari penuh makna ini.
Kedua, dengan penuh takzim dan rasa hormat, kami sampaikan terima kasih yang tulus kepada segenap pimpinan UIN Raden Mas Said Surakarta dan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, para dosen yang telah menyalakan lentera ilmu dalam kegelapan ketidaktahuan, para tenaga kependidikan yang dengan sabar melayani dan mendampingi, serta orang tua dan wali yang senantiasa mendoakan dan menguatkan. Tanpa bimbingan, keteladanan, dan cinta kalian, kami tidak akan sampai di titik ini.

Hadirin yang berbahagia,
Kami datang ke kampus ini membawa semangat dan harapan, meskipun tak jarang dibarengi kegelisahan. Dalam rentang waktu yang kami lalui, ruang-ruang kampus menjadi saksi tumbuhnya kami, dari sekadar mahasiswa menjadi pribadi yang belajar mengenal diri, sesama, dan Tuhan.
Kenangan kami tidak hanya tercatat dalam skripsi dan IPK, tetapi hidup dalam dinamika organisasi, perjuangan revisi, dan jatuh bangun menyelesaikan tugas. Kampus ini mempertemukan kami dengan dosen-dosen yang tulus membimbing dan sahabat-sahabat yang saling menguatkan. Bahkan kegagalan pun menjadi guru terbaik yang menempah kami menjadi pribadi yang resilien: tangguh dalam tantangan, lentur dalam tekanan, dan teguh dalam tujuan.
Sebagaimana dikatakan oleh Imam Syafi’i: 

مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً #  تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ

“Barang siapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar walau sesaat, ia akan menanggung hinanya kebodohan sepanjang hayat.”

Kalimat ini menjadi pengingat bahwa setiap lelah dan jerih payah dalam proses akademik adalah investasi nilai yang tak ternilai. Pahitnya perjuangan telah membentuk kami untuk lebih sabar, tangguh, dan menghargai setiap ilmu yang diperoleh.
Kesan itu tak hanya tertulis dalam silabus atau lembar presensi, tetapi hidup dalam momen-momen kecil yang penuh makna: saling mengingatkan tenggat waktu, berbagi makanan kala revisi, tertidur di pojok ruang baca Perpustakaan FUD, atau bercengkerama di gazebo kampus. Dan pada akhirnya, satu kata sederhana “ACC”  menjadi simbol kemenangan kecil yang sarat haru dan syukur.
Kini, saat kami bersiap meninggalkan ruang-ruang ini, kami menyadari bahwa warisan terbaik bukanlah gelar atau piagam, melainkan nilai-nilai kebaikan yang telah kami pelajari, kebersamaan yang kami rajut, dan semangat untuk memberi manfaat di mana pun kami berada.
Kami berharap, semua yang kami dapatkan di sini tak hanya menjadikan kami lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga bijak dalam bersikap, peduli terhadap sesama, dan siap menjadi agen kebaikan di tengah masyarakat. Sebagaimana hadis Nabi Saw. yang kami pelajari saat kuliah:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.”
Kami sadar, perjalanan ini belum selesai. Tapi hari ini, kami ingin mengucapkan terima kasih, dan berikrar untuk menjaga serta mengamalkan nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh almamater tercinta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta.

Terakhir, izinkan kami menyampaikan pantun khusus untuk Ayah/Ibu, Babe/emak, ayah/bundo, Abi/Umi, Papa/mama, dan romo/simbok, sebagai bentuk penghormatan atas doa dan dukungan yang tak pernah putus:
Ubur-ubur, ikan lele,
Matur nuwun sak lawase.
Akhiré anakmu wis dadi sarjana, Pae-Bue,
Mugo berkah lan migunani sak jatine.
Sebelum kami akhiri sambutan ini, mari kita serukan bersama slogan kebanggaan kita:

“FUD Jaya! UIN Surakarta Mendunia!”

Sekali lagi!
“FUD Jaya! UIN Surakarta Mendunia!”

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.