Loading...

Ikuti Konsolidasi Epistimologi di lingkungan PTKI Kementerian Agama dengan Tema Integrasi Ilmu, Begini Refleksi Guru Besar Prodi MD

Diterbitkan pada
15 Maret 2025 12:00 WIB

Baca

Sabtu, 15 Maret 2025, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) bekerjasama dengan Forum Kepala Pusat Penelitian Perguruan Tinggi Keagaman Islam Negeri (PTKIN) menyelenggarakan Webinar Public Discussion Series (PDS) selama Ramadhan 2025 yang dikemas dengan nama program IKRAR (Inovasi, Kajian dan Riset Akdamik Ramadhan) PTKI.

Salah satu pekerjaan rumah umat Islam adalah masih adanya dikotomi keilmuan, agama dan umum. Sebagai implikasi dari dikotomi keilmuan tersebut, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sering tidak sejalan atau bahkan bertentangan dengan erientasi moral keagamaan. Krisis lingkungan global sebagai dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diduga kuat disebabkan oleh watak ilmu pengetahuan sekuler yang tidak mengakomodasi nilai-nilai moral agama tersebut. 


Pada awalnya perkembangan ilmu pengetahuan dimulai di Barat yang menganut paham sekuler.  Agama dipandang sebagai entitas yang berbeda dan tidak berhubungan dengan entitas ilmu pengetahuan. Dari sini ilmu pengetahuan berkembang dengan arahnya sendiri, untuk memenuhi sikap rakus dan pongah manusia modern, yang berkeyaakinan hidup memang hanya saat ini dan di sini. Belakangan ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai titik kulminasinya, dengan skala mondial dan global.

Mayoritas masyarakat dunia menerima begitu saja ilmu pengetahuan tersebut, tanpa terkecuaali dunia Islam. Di sinilah persoalan mulai dirasakan. Ilmu pengetahuan dan teknologi, baik ilmu sosial maupun alam berkembang sedemikian rupa di dunia muslim. Namun anehnya, perkembangan tersebut tidak sejalan dengan harapan kita sebagai masyarakat beragama. Kehidupan sosial yang berkeadilan, damai, santun, dan harmoni tidak kunjung terwujud. Sebalinya budaya caci maki, permusuhan bahkan juga disintegrasi sosial sangat mungkin terjadi. Alih-alih masyarakat semakin bermoral, sebaliknya korupsi, kolusi, dn nepotisme merajalela. Dan anehnya pelakunya justru mereka yang berpendidikan tinggi, yang mestinya semakin bertawa dengan ilmunya. Dalam bidang ilmu alam, krisis lingkungan hidup dan berbagai bencana alam, akibat eksploitasi manusia dengan penerapan teknologi juga semakin merajalela.    

Di inilah, ijtihad para cendekiawan muslim yang sebenarnya telah dimulai awal abad 20 lalu, seperti al Faruqi, Ziauddin Sardar, Khumaeni, hingga Naquib al Attas, untuk mengintegrasikan kedua entitas, agama dan ilmu pengetahuan, kembali menemukan momentumnya pada saat ini. Kini, gerakan ijtihad untuk mengintegrasikan ilmu pengethuan dengan agama bahkan dilakukan oleh institusi yang Bernama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Beberapa Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) bermetamorfose menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), yang secara akademik sah dan konstitusional untuk mengembangkan ilmu pengetahuan umum sekaligus ilmu pengetahuan agama. epistimologi. 
Beberapa UIN, Syarif Hidayatullah Jakartaa, Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Maualana Malik Ibrahi Malang adalah beberapa PTKI yang telah memiliki paradigma dan teori integrasi ilmu dan agama tersebut. Untuk mendesiminasikan teori-teori mereka tantang integrasi ilmu dan agama, pada event Webinar Public Discussion Series (PDS), kadua univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Maulana Malik Ibrahim, diberi kesempatan untuk menjadi narasumber webinar. Webinar diikuti oleh para dosen dan pejabat struktural PTKI se Indonesia, termasuk dari Prodi MD UIN Raden Mas Said Surakarta. Ikut dalam acara tersebut Prof. Agus Wahyu, Faturrohman Husen, dan Puput Yunita Senja. 
Di tengah ibadah puasa yang dilakukan semoga, acara webinar tersebut benar benar memberikan kontribusi pada kemajuan perguruan tinggi di lingkungan PTKI. (AWT).  

Ironisnya, fenomena tersebut bukan hanya terjadi di dunia Barat yang sejak awal memang mmendeklarasikan sekulersime sebagai idiologi mereka Krisis lingkungan akibat penerapan teknologi,   keagamaan adalah tidak sejalannya antara ilmu  Secara akademik Di Indonesia Ijtihad Kemenag  Webinar Public Discussion Series (PDS) selama Ramadhan 2025 yang dikemas dengan nama program IKRAR (Inovasi, Kajian dan Riset Akdamik Ramadhan) PTKI.